Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto Ungkap Ada Suami Izin ke Istri Dinas Luar Kota, Tetapi Tewas di Kebakaran Glodok Plaza

GARANEWS.ID _ Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan dalam kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu, terdapat korban tewas seorang suami yang sebelumnya izin ke istri untuk dinas ke luar kota.

Tetapi ternyata sang suami itu, kata Suharyanto, ditemukan menjadi korban tewas dalam kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat. 

Karenanya, Suharyanto berpesan kepada para suami jangan berbohong kepada istri, karena bencana bisa menimpa siapa saja.

Hal itu diungkapkan Suharyanto saat memberikan keterangan pers terkait bencana longsor di Pekalongan, Jawa Tengah, seperti ditayangkan Kompas TV, Rabu (22/1/2025) malam.

"Makanya kalau bapak-bapak jangan bohong sama istri. Bahaya, itu kejadian nyata itu yang di Glodok itu," ujar Suharyanto.

Apa yang dikatakan Suharyanto ini, sesuai dengan video curhatan seorang istri yang beredar di media sosial.

Di mana sang istri menunggu suaminya pulang dinas luar kota.

Namun ternyata sang suami meninggal di tempat karaoke di Glodok Plaza, Jakarta Barat.

Salah satu akun TikTok bernama @akusuka575 dengan nama Hasya, berkomentar di setiap unggahan peristiwa kebakaran Glodok Plaza.

Ia mengaku diantara korban yang tewas itu adalah suaminya.

"Dari salah satunya korban disana ada suamiku pdhl tigahari lalu dia minta izin kesaya ada kerjaan di Surabaya tapi tadi siang saya dpt kbr dari tmnnya," tulis akun iru dalam kolom komentar TikTok @ulhandoank93, 19 Januari 2025.

Menurutnya, sang suami justru meminta izin dinas ke Surabaya.

Namun saat mendapat kabar dari teman kerjanya, ia justru diberitahu bahwa suaminya menjadi salah satu korban kebakaran di Tiyara Karaoke, yang berada di Glodok Plaza. 

Imbas dari curhatan itu, banyak netizen yang ikut berduka atas kabar tersebut.

Netizen juga menyanyangkan sikap suami yang dituding sudah membohongi istrinya.

Tulang Belulang Korban Dievakuasi dari Glodok Plaza

Petugas pemadam kebakaran (Damkar) kembali membawa satu kantong jenazah berisi tulang belulang korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakara Barat, Rabu malam.

Dengan temuan tersebut, total kantong jenazah yang sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati adalah 9 buah.

Sementara daftar korban yang dilaporkan hilang masih 14 orang.

Menurut Kasie Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifudin, satu kantong jenazah yang ditemukan itu berada di lorong lantai 8 yang merupakan tempat hiburan malam.

"Seperti biasa. Memang yang ditemukan, tulang berulang aja. Jadi posisi dia tidak bisa kenali, cuma ada tulang belulang," kata Syarifudin kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu malam.

Kendati demikian, untuk memastikan apakah potongan tulang itu merupakan 1 jenazah atau merupakan bagian yang sama dengan penemuan sebelumnya, Syarifudin menyebut jika itu wewenang tim DVI Polri.

Pihaknya hanya mengupayakan penyisiran dari lantai 8 dan 9, meski lantai tersebut telah roboh.

Sementara lantai 7 Glodok Plaza, dipastikan tidak ditemukan korban jiwa.

"Nah satu itu (lantai 8) yang kami curigai karena memang menurut keterangan gedung, itu adanya di lantai delapan dan lantai sembilan yang diduga ada tamu. Di situ kami lakukan pencarian," jelas Syarifudin.

Syarifudin menyampaikan jika saat ini tim rescue sudah bisa masuk hingga ke lantai 7 sembari membawa ambulans dan peralatan penyelamatan lain.

Menurutnya, hal tersebut lantaran kondisi gedung sudah berangsur stabil dan tidak lagi terdapat uap panas yang membahayakan tim penyelamat.

"Akses masuk untuk anggota, sama untuk peralatan rescue kami itu agak lebih terbantu karena memang lantai 7 sudah aman untuk staging area di sana," jelas Syarifudin.

Sementara itu, Kapolsek Tamansari, AKBP Riyanto menyampaikan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pengelola gedung untuk mempermudah penyisiran.

"Kami lebih fokus ke ruangan-ruangan ya, yang sudah akses, yang kemarin sudah kamibuka. Kami tadi menggunakan pemotong, tadi kamk fokus ke ruangan-ruangan, tapi tadi ketemu-nya di lorong," kata Riyanto.

Dia membenarkan jika korban ditemukan di lorong tempat karoke.

Riyanto menyebut, penyisiran korban kebakaran Glodok Plaza dibantu oleh pengelola gedung.

Di mana, mereka juga membuka akses dan menyiapkan tenaga ahli untuk menyingkirkan sejumlah material bangunan yang menghalangi pencarian.

"Yang besi-besi, yang kira-kira menghalangi akses kami masuk ke dalam ruangan atau tempat-tempat yang selama ini belum bisa kejangkau (disingkirkan)," kata Riyanto.

Adapun terkait durasi waktu yang diperlukan untuk pencarian korban kebakaran, Riyanto belum bisa memastikannya.