Catatan Didin Maninggara : Nikmati Panorama Indah di Alam Cibanteng, Dusun Perbukitan Pelabuhanratu, Jawa Barat

Foto: Ketika saya menikmati santai di dusun perbukitan Cibanteng, Pelabuhanratu, Jawa Barat usai sholat Jumat, 7 Februari ini

Usai sholat Jumat, 7 Februari 2025. Saya duduk santai di halaman rumah di Dusun Cibanteng, Desa Cimanggu, sebuah perbukitan yang dipenuhi berbagai tanaman hultikulta. Terutama cengkeh, duren dan pete. 

Dusun itu hanya berjarak 10 km dari Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, ujung paling barat Provinsi Jawa Barat yang berbatasan dengan Kabupaten Lebak belahan selatan Provinsi Banten. 

Pelabuhanratu dikenal dengan destinasi wisata bahari yang indah dengan panorama mempesona dan memiliki kisah legendaris sebagai tempat bersemayamnya Nyi Roro Kidul, seorang perempuan cantik yang sering disebut penguasa laut selatan.

Di Dusun Cibanteng itulah tempat kelahiran Imas Maskatih, istri saya yang meninggal dunia di rumah kami di Kota Bogor pada Rabu malam, 13 Oktober 1999. 

Dusun Cibanteng berada di atas bukit berhawa sejuk menawarkan ketenangan dan keteduhan lantaran dikelilingi berbagai jenis pohon rindang seperti cengkeh, durian, pete, jengkol dan tanaman holtikultura lainnya.

Pada musim durian saat ini, orang dari luar daerah "berbondong-bondong" datang ke Dusun Cibanteng dan wilayah sekitarnya membeli durian untuk dipasarkan di daerah lain, seperti Bogor dan Jakarta. 

Tak cuma durian. Mereka juga membeli pete untuk dijual ke daerah lain. Apalagi pada musim panen cengkeh, ekonomi masyarakat lumayan tajir dengan bekerja memetik buah cengkeh kemudian dikeringkan dan dijual dengan harga pantastis. Tapi itu dulu. Saat ini cengkeh jatuh harga nyaris ke titik nol.