Ziarah ke Makam Ayah - Ibu di Hari Ulang Tahunku ke 68

Jumat dini hari, 31 Maret 2023. Usiaku genap 68 tahun. 

Kuucapkan berulang-ulang ucapan syukur kehadirat Allah Sang Pencipta. 

Terima kasih, Tuhan. Engkau berkahi usiaku yang ke 68, dengan rahmat dan nikmat sehat-walafiat.

Engkau curahkan rezki yang berkah dari cucuran keringat, air mata dan doa membanting tulang melalui profesiku jurnalis yang 43 tahun ini kujalani dalam suka duka dan jatuh bangun.

Kutekuni profesi jurnalis menjelajah seantero bumi persada, dari satu daerah ke daerah lain saat usia mudaku.

Hari-hari ini, aku ingin istirahat dari profesiku. Tapi, panggilan jiwa menulis sudah mendarah daging bersemayam di bawah kolong batinku.

Aku pun ingin pergi ke rimba sunyi menenteng sisa usiaku untuk memahat jejak perjalanan panjangku di dunia jurnalis dalam sebuah buku mini untuk kuwariskan pada anak-anak dari istriku yang sudah almarhumah, dan teristimewa buat istriku Tina yang begitu setia bersamaku, meski acapkali kami dipisahkan jarak karena aku sering bepergian jauh dalam waktu lama.

Momentum ulang tahunku ini, teringat sosok ayahda bunda yang sudah tiada untuk berziarah ke makamnya.

Di pusaranya, aku termenung mengenang ibundaku yang sampai kapanpun tak bisa digantikan oleh anaknya, terhadap lima hal. 

Yaitu pertama, aiir ketuban, saat ibu mengandungku dan adik-adikku.

Kedua, air darah, saat ibu melahirkanku dan delapan anak-anaknya.

Ketiga, air susu ibu, saat ibu menyusuiku dan anak-anaknya yang lain.

Keempat, air keringat, saat ibu mengurusi dan mengasuhku.

Kelima, air mata, saat ibu mendo'akan anak-anaknya, wabilkhusus mendoaku sebagai anak sulung.

Semoga di usiaku yang ke 68 tahun ini, aku bisa terus berbakti kepada ibu dan ayah yang sudah tiada dengan selalu memanjatkan doa untuk ketenangannya di alam kubur dan di Yaumul akhir kelak.