Muncul Sinar Terang, Peluang Susi dan Icha Rebut Kursi DPRD Sumbawa dan NTB di Pemilu 2024 (Episode 1)

Sosok calon legislatif perempuan dalam kontestasi politik menghadapi Pemilu 2024, diberi porsi seluas-luasnya untuk berkontribusi bagi negeri. 

Dalam perspektif lokal, peluang caleg perempuan sedang dibuktikan, antara lain dengan kehadiran Susiati dan anak tunggalnya, Ulfiah Ariqah, yang akrab disapa Icha.

Susi, nama populernya, saat ini mulai ramai jadi pembicaraan masyarakat dari berbagai kalangan sebagai calon legislatif DPRD Kabupaten Sumbawa, Daerah Pemilihan (Dapil) V yang meliputi Kecamatan Alas Barat, Alas, Buer, Utan dan Rhee. 

Begitu pula dengan Icha, calon legislatif DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dapil Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat.

Tampilnya dua sosok perempuan ini dari partai yang sama, yaitu PDI Perjuangan, bisa jadi, merupakan sebuah pertanda semakin menguatnya peluang merebut kursi di dua lembaga legislatif, DPRD Kabupaten Sumbawa dan DPRD Provinsi NTB.

Maka, bisa jadi pula, dengan hadirnya Susi dan Icha, menjadikan dua sosok ini memiliki kekuatan tarung pada pemilu legislatif mendatang.

Bagi sebagian masyarakat di Dapil V yang tersebar di 5 wilayah kecamatan tersebut, nama Susi sudah dikenal luas. Kiprahnya di dunia politik sudah populer. Ia merupakan kader militan PDI Perjuangan, yang setia turut membesarkan partainya. Hal yang sama menurun ke Icha, sebagai kader milenial dengan posisi Bendahara Banteng Muda Indonesia (BMI) Provinsi NTB.

Icha yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Mataram, dikenal di internal PDI Perjuangan merupakan politisi milenial yang cerdas dan mumpuni dalam berorganisasi. 

Icha adalah representasi dari regenerasi yang dipersiapkan sang ibu. Tentu, disertai keinginan agar sang anak menjadi tunas baru PDI Perjuangan yang tumbuh rindang. Teruji dan mampu mengemban amanah, sekaligus memberikan warna baru dalam menjalani karir politiknya.

Regenerasi yang dipersiapkan Susi untuk Icha, seperti layaknya sebuah pensil. Untuk menjadi berguna dari waktu ke waktu, pensil harus terus dipertajam dan dilakukan berkali-kali.

Begitupun dalam perjuangan Susi untuk menjadikan sang anak

memiliki pribadi yang matang dalam menjalani karir politik, perlu penajaman yang berulang-ulang. (Bersambung ke episode 2).