Deklarasi Menolak Renovasi Lapangan Pahlawan Menggema se Antero Tana' Samawa

GARANEWS.id _ Yang lebih dikenal oleh masyarakat Sumbawa sejak tempo dulu hingga sekarang adalah Lapangan Pahlawan. Lapangan ini dulu, tidak hanya menjadi arena berbagai cabang olahraga, khususnya sepak bola. Nyaris semua orang yang tinggal di pelosok terpencil pun tahu Lapangan Pahlawan yang hanya dipisahkan Jalan Merdeka berhadapan dengan Istana Kesultanan Sumbawa. 

Lapangan Pahlawan menjadi ikon kehebatan masyarakat Sumbawa tempo dulu, melawan kolonial penjajah berkuasa. Karena itulah dinamakan Lapangan Pahlawan. Lapangan yang memahat cerita heroik yang tinggi nilai sejarah. Nilai perjuangan, sekaligus nilai peradaban yang kental nilai keagamaan dan nilai budaya bersendikan Syara' dan Kitabullah.

Membuka kembali lembar demi lembar perkembangan Lapangan Pahlawan di bawah langit Tana' Samawa, ternyata banyak yang salah urus.

Di ujung senja masa pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa sekarang, berbagai elemen masyarakat dari berbagai pekerjaan dan profesi mengusung pernyataan sikap yang tidak biasa. Disebut tidak biasa karena umumnya pernyataan sikap menjelang pemilu 2024 adalah bermuatan politik dukungan dan penolakan.

Karena tidak biasa itulah, mereka yang tergabung dalam komponen masyarakat "Cinta Lapangan Pahlawan" menggelar pernyataan sikap. Mereka terdiri dari Pecinta Olahraga, Praktisi Budaya yang dipelopori budayawan Ais Bing Syahmi, Aktivis Ormas, LSM dan Media atau wartawan.

Ada empat tuntutan utama pernyataan sikap yang menggema pada Kamis, 25 Mei 2023 dibacakan Erwin, seorang jurnalis handal alumni Fakultas Ilmu Komunikasi sebuah universitas swasta ternama di Bandung.

Keempat pernyataan sikap itu sebagai berikut :

1. Menolak renovasi Lapangan Pahlawan dan pembongkaran Lapangan Tenis untuk Taman Terbuka karena bertentangan dengan nilai history dan posisi Lapangan Pahlawan sebagai Aset Kesultanan Sumbawa.

2. Mendesak Pemerintah Daerah untuk mengembalikan fungsi Lapangan Pahlawan sebagai sarana aktifitas dan dinamika keummatan, seperti tempat olahraga, seni budaya dan kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan serta mendorong Pemerintah Daerah untuk lebih serius membangun di bidang Seni Budaya dan Olahraga dengan dukungan anggaran yang layak bagi lahirnya prestasi.

3. Segera menata kembali fasilitas dan bangunan di Lapangan Pahlawan dan tata letak fasilitas pendukungnya, termasuk space UMKM dengan konsep "Hidup Tau Samawa" yang memegang prinsip Adat Barenti Lako Syara' - Syara' barenti ko Kitabullah.

4. Menolak segala bentuk dan posisi bangunan atau fasilitas yang ada dalam Lapangan Pahlawan yang membelakangi Istana Bala Kuning dan membelakangi arah Kiblat.