GARANEWS.id - Rabu, 21 Desember ini usai sholat adzar di sebuah dusun di Lombok Barat. Saya membaca sebuah media online berjudul : Benarkah Dr Zulkieflimansyah "Bujuk" Sukiman Azmy?
'Pencalonan Kolonel Inf (Purn) Drs. HM. Sukiman Azmy, MM untuk maju dalam bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) NTB 2024 mendatang bukan jadi rahasia umum lagi.
Jelas, kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Lombok Timur itu jadi batu sandungan bagi calon lainnya. Tak pelak, beragam spekulasi bermunculan jika DR. Zulkieflimansyah (incumbent) berupaya mendekati Sukiman Azmy yang dikenal 'bertangan dingin' dalam mengelola sistem pemerintahan di Lombok Timur." Demikian tulis channelntb.com, edisi kemarin di alinea awal pemberitaan.
Sumber informasi dipercaya yang diperoleh media itu menyebut, jika DR. Zulkeflimansyah sering kedapatan mengunjungi Pendopo I hanya untuk menemui Bupati Lombok Timur. Meski tidak dijelaskan secara khusus pertemuan kedua tokoh penting NTB tersebut, namun banyak spekulasi yang mengaitkan dengan pencalonan keduanya.
Kunjungan orang nomor satu di NTB itu dilakukan pada siang ataupun malam harinya. Dan, lanjut sumber berita tersebut, kunjungan itu pun sering kali disaat Bupati Lotim Sukiman Azmy tidak sedang beraktifitas.
Bupati Sukiman pun tidak membantahnya. Tetapi kedatangan DR. Zul bukan membujuknya untuk pencalonan dalam Pilkada NTB mendatang. Namun, dia beralasan kunjungan tersebut sebatas urusan pemerintahan.
"Tidak masalah dia sering berkunjung ke Lombok Timur. Karena tujuannya baik dan ingin membantu kemajuan pembangunan di Lombok Timur," jelas Sukiman Azmy.
Bahkan, kehadiran di Lotim itu merupakan wilayah tugasnya dan harus diterima dengan lapang dada. Itu menandakan, Gubernur NTB DR Zulkieflimansyah memperhatikan daerah ini sehingga bisa berkolaborasi dan bersinergi dalam semua aspek.
Namun ia membantah jika kunjungan DR. Zulkieflimansyah ke Pendopo Bupati merupakan kunjungan politis.
"Kalau kesini (Lotim, red) memang sering. Tapi tidak ada pertemuan secara politis. Semuanya murni untuk kepentingan membangun Lotim," papar mantan Dandim 1615/Lotim itu.
Tanggapan Bang Zul
Saya pun langsung minta tanggapan Bang Zul, dan ditanggapi secepat kilat.
"Berkunjung ke Pak Sukiman karena kami memang bersahabat. Beliau sosok luar biasa dan saya kagumi juga. Tapi saya juga sering berkunjung ke bupati2, wakil bupati lainnya. Demikian juga ke walikota dan wakil walikota," ungkapnya.
Seperti biasa, tiap kali saya minta tanggapan, Bang Zul menyampaikan dengan singkat, tapi dalam makna.
Tanggapannya tersebut, bernuansa normatif, seperti halnya tanggapan Sukiman Azmy. Meski demikian, sah-sah saja jika publik menduga-duga ada aroma politik. Apalagi, sudah menyebar luas di ranah publik terbuka, bahwa Bang Zul akan dicalonkan kembali oleh partainya, PKS untuk melanjutkan kepemimpinannya pada periode kedua.
Terlepas mengenai apakah Zul-Rohmi berlanjut ke jilid 2 atau tidak, pada tulisan kali ini saya ingin menggarisbawahi dua catatan penting.
Yang pertama, sejauh pengamatan saya, seni berpikir dan bekerja Bang Zul dalam memotivasi setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar berlomba-lomba bekerja dalam satu kebersamaan untuk menciptakan kebijakan yang pro rakyat, diapresiasi oleh banyak pihak. Namun di sisi lain, ada agenda kebijakan yang secara tidak langsung sulit dihindari, yaitu agenda politik karena memang Bang Zul maupun Sukiman sedang memangku jabatan politik.
Bang Zul, paling piawai membangun komunikasi sambung rasa di tengah realitas yang terjadi seiiring dinamika politik jelang pemilu 2024.
Hal itu ia lakukan sebagai salah satu langkah strategis untuk menciptakan relasi yang lebih dekat dengan semua kepala daerah se NTB dalam rangka menjalankan koordinasi yang kolaboratif, sembari mendiskusikan tentang halihwal "politik pembangunan" dan "pembangunan politik" dalam perspektif pemerintahan, bukan dalam perspektif politik kepartaian, meski ia seorang politisi karir.
Karena itulah, keseringannya berkunjung ke Bupati Lombok Timur yang bersahabat sejak lama, bisa jadi pula dalam rangka membahas inovasi dan gagasannya dengan program unggulan zero waste dan industrialisasi.
Tetapi, karena tokoh yang berkunjung adalah tokoh politik dan menjabat sebagai gubernur yang akan menjadi petahana, tentu timbulnya dugaan "membujuk" adalah suatu keniscayaan dalam politik.
Siapa tahu, di sisa waktunya yang kurang dari satu tahun memimpin NTB, Zul dan Sukiman bersatu di ujung lorong Pilgub NTB 2024. Sebab, Bang Zul kerap berucap: "Di ujung lorong selalu muncul cahaya." Dan, bisa jadi, Sukiman adalah cahaya baru.***
John Doe
5 days agoLorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. A doloribus odio minus, magnam nisi repellendus aspernatur reiciendis sit dignissimos expedita eius deserunt! Saepe maxime ipsam quo minus architecto at sequi.